Konsep public relation pada dekade ini telah mengalami perkembangan
yang cukup signifikan. Digitalisasi informasi dan derasnya laju
informasi membuat Konsep public relation
harus kembali dikaji. Konsep public relation berkembang dan pada
perjalanannya memasukan konsep dan strategi digital dalam lingkup
kerjanya. Perubahan yang cukup besar ini mau tak mau mengubah
definisi Konsep public relation yang selama ini telah menjadi konsensus.
Karena itu Public Relations Society of America (PRSA) menawarkan kepada
para praktisi PR, akademisi, dan mahasiswa untuk mengusulkan definisi
public relations yang baru.
Lebih dari 900 usulan masuk dan diseleksi oleh PRSA hingga tersisa tiga finalis. Dengan proses yang agak mirip dengan pemilihan American Idol, yaitu melalui suara terbanyak, terpilihlah sebuah definisi yang paling populer. Definisi tersebut berbunyi: Public
relations adalah sebuah proses komunikasi strategis yang membangun
hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan publik mereka.
Kehadiran definisi baru ini seharusnya bisa memberikan kejelasan
kepada masyarakat luas tentang fungsi PR saat ini. Tapi benarkah hal
tersebut? Gerry Corbett, Chairman sekaligus CEO PRSA percaya bahwa
definisi tersebut dapat memberikan kejelasan.
“Anda tidak bisa mengendalikan persepsi orang tentang definisi
tersebut. Hal yang bisa lakukan saat ini adalah terus mengedukasi
anggota kami dan masyarakat di luar profesi PR tentang apa yang kita
lakukan, nilai-nilai public relations, serta peran uniknya dalam
komunitas bisnis,” jelas Gerry.
Mendefinisikan Kembali Public Relation
Setelah menetapkan definisi yang baru, PRSA juga tengah berusaha
menjadikannya sebagai definisi referensi. “Kami akan sedikit melengkapi
definisi tersebut dengan menambahkan pernyataan nilai yang akan
memberikan konteks yang relevan dengan nilai profesional anggota kami
dan kode etik PRSA,” kata Gerry.
Dari sana, definisi tersebut akan digunakan sebagai sandaran praktek
PR di masa mendatang. Gerry menyatakan bahwa definisi ini tidaklah
statis. Ini dapat terus berubah seiring perkembangan yang ada, karenanya
hanya akan digunakan sebagai sandaran.
“Kami sangat terbuka. Itu mengapa kami membiarkan situs definisi PR
tetap terbuka. Dari sana kami secara aktif mengevaluasi setiap ide yang
masuk. Jika terus berkembang dan ada yang lebih baik, kami tentu akan
mendukungnya,” lanjut Gerry.
Kehadiran definisi baru PRSA ternyata ditanggapi beragam. Mike
McDougall, Managing Partner McDougall Travers Collins mengatakan
definisi baru tersebut agak kabur. Namun menurutnya hal tersebut sesuatu
yang wajar ketika kita berusaha merangkum sesuatu yang terlalu besar.
“Definisi tersebut mungkin akan cocok di buku, tapi tidak demikian
ketika dibawa ke bisnis,” begitu kata McDougall.
“Definisi ini dapat digunakan untuk profesi yang berkaitan dengan public relations. Misalnya saja government affairs,
customer service, bahkan sales. Kita hanya bisa berharap orang yang
mendengar definisi ini akan bertanya lebih lanjut dan memaksa para
praktisi untuk memberikan penjelasan yang lebih fokus sesuai dengan
nilai dan keahlian mereka,” lanjutnya.
Berbeda dengan McDougall, Larry Parnell, Direktur Program Strategic
public Relations di Graduate School of Political Management, Universitas
George Washington justru menyambut baik hal tersebut. Ia memuji
keinginan PRSA mengembangkan definisi dan hasil yang mereka dapatkan.
Meski begitu Parnell mengusulkan perubahan kata publik menjadi stakeholder.
“Stakeholder lebih deskriptif. Publik adalah istilah industri dan orang-orang bukan PR mungkin tidak memahaminya. Istilah stakeholder juga jauh lebih jelas dan dapat dipahami oleh semua orang. Siapapun Anda – pegawai, pelanggan, shareholder,
NGO, jurnalis, politisi, pembuat kebijakan, atau anggota manajemen
senior – pasti memiliki peran dalam perusahaan atau organisasi,” jelas
Parnell.
Kalau dipikir-pikir tidakkah keseluruhan proses ini adalah sebuah
ironi? Industri yang menjadikan komunikasi sebagai kekuatan bisnisnya
mengalami kesulitas untuk mendefinisikan pekerjaan mereka sendiri.
Meskipun begitu, bagaimana pendapat Anda sendiri tentang definisi baru
tersebut? (www.prnewsonline.com)